Rabu, 15 Februari 2012

Agama Islam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabila’lamiin, hal pertama, dan yang paling lebih utama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita ke hadirat illahi rabbi yang bagaimana telah memberikan kepada kita beribu-ribu nikmat, diantaranya nikmat iman dan nikmat islam.
Shalawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada Nabi besar kita, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Yang bagaimana beliau telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman ilmu pengetahuan, zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang ini

Jazakumullah khairan katsiran, kepada dosen yang telah membimbing selama pelajaran berlaku, sahabat-sahabat yang selalu menginspirasi, serta kedua orang tua yang selalu meridhoi, khusus nya kepada illahi rabbi yang bagaimana telah memberikan kesehatan dan kemudahan sampai tersusunnya makalah ini dengan baik. Segala kelebihan itu semua datangnya dari Allah, dan kekurangan datang nya dari diri sendiri, sadar maupun tidak, kesalahan mungkin terjadi, oleh karena itu diperlukannya kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini.
Syukran katsiiran a’la ihtimamikum


Bandung, 21 september 2011

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang


Agama adalah sebuah kebutuhan manusia demi memdapatkan sebuah kedamaian, mendapat perlindungan dari perasaan takut. Namun tak jarang yang menganggap agama hanya sekedar identitas, tak sedikit orang, merasa tak butuh dengan agama itu sendiri, tentu ada sesuatu yang melatar belakangi hal itu mengapa terjadi demikian
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa Islam adalah agama yang sempurna, yaitu agama yang dapat mengantarkan kita ke dalam kebahagian yang abadi, tanpa disadari banyak kaum muslim yang tidak fahan akan islam itu sendiri yang menjadikannya acuh bahkan bukannya mengikuti syariat islam malah menjadi korban mode atau pergaulan yang di bawa dan dipengaruhi oleh yahudi. Tak banyak orang yang mengalami penyimpang-penyimpangan akibat ketidak tahuan tentang islam itu sendiri
Begitu sedikit orang memiliki keinginan tinggi untuk belajar islam lebih dalam bahkan mereka lebih peduli, memprioritaskan dan menyibukan diri untuk kesenangan duniawi, alangkah penting seorang muslim akan mempelajari ilmu dan kesadarannya tentang Islam. Maka dari itu diharuskan bagi kita untuk mencari ilmu – ilmu yang bermanfaat, ilmu agama, sebagai penuntun jalan yang kelam.



1.2 Perumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan Agama?
2. Apa saja macam agama dan kedudukan agama islam?
3. Apa makna kata islam
4. Apa yang dimaksud dengan syariat islam?
5. Apa peranan agama islam dalam kehidupan sosial?
6. Apa pendapat cendikiawan barat tentang islam?

1.3 Tujuan penulisan makalah

1. Untuk memenuhi tugas dosen
2. Meneliti dan mengkaji permasalahan lebih spesifik
3. Mendeskripsikan suatu tulisan atau tema yang telah di tentukan
4. Untuk memberikan informasi yang baku dan ilmiah berdasarkan penelitian dan data-data yang akurat jelas dan faktual
5. Menambah ilmu pengetahuan

1.4 Manfaat penulisan makalah

Manfaat dari penulisan makalah ataupun tugas yang di berikan sangat banyak, namun yang kami dapat dari manfaat penulisan ini adalah, kita dapat belajar kembali tentang karya tulis ilmiah, serta pengetahuan lebih dalam tentang islam dan sebagaimana yang telah diketahui islam adalah agama yang agung, tak hanya di Arab maupun di Indonesia ternyata pengkembang Islam di Eropa pun sangatlah banyak. Selain manfaat dari pengetahuan apa saja yang saya dapat dari makalah ini, dalam pembuatan makalah ini, saya dapat melatih kreatifitas dalam menulis serta mendapan kepuasan tersendiri

BAB II
LANDASAN TEORI


Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya.
Agama islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan ibadah-ibadah dan mua’malah (syariah), yang menentukan proses berfikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati
Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia dalam memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup
Dengan demikian budaya itu dilahirkan dari agama islam, sehingga tidaklah benar bila agam dianggap sebagian dari budaya
Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh umat, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan mua’malah (syariah) yang menentuka proses berfikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati




BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Arti Agama Secara Umum

Agama merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-keparcayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan dan alam ghaib, pengaturan tentang upaca-upacara ritual, serta aturan-aturan dan norma-norma yang mengikat pada penganutnya.
Masalah ketuhanan merupakan dasar yang paling penting dalam agama. Berkaitan dengan masalah ketuhanan dan hal-hal ghaib ini, dalam perkembangan pemikiran manusia telah muncul barbagai pandangan antara lain dinamisme, animisme, pliteisme, dan monoteisme. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib yang dimiliki oleh benda-benda tertentu. Hal ini merupakan kepercayaan primitif. Tujuan manusia yang memiliki paham dinamisme ini adalah memiliki kekuatan sebanya-banyaknya melalui benda-benda tertentu yang mereka anggap memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.
Animisme adalah kepercayaan masyarakan primitif lain , yang mempunyai kepercayaan bahwa benda yang bernyawa maupun tidak adalah roh yang tersusun dari suatu Zat atau materi halus. Animisme, roh-roh atau kepercayaannya dalam animisme lebih mempunyai bentuk dan sifat yang jelas. Dalam politeisme dewa-dewa mempunyai kepribadian
Selanjutnya para pemikir sekiler memandang agama sebagai bentuk keterpaksaan dari suatu individu atau masyarakat sehingga agama dijadikan suatu kebutuhan yang besifat sementara. Mereka menyebutkan bahwa agama tumbuh dan berkembang sebagai akibat dari suatu keadaan tertentu yang menimpa masyarakat. Mis. Agama tumbuh akibat adanya rasa takut sedangkah individu atau masyarakat membutuhkan perlindungan dari rasa takut itu. Agam juga tumbauh dan berkembang manakala masyarakat menginginkan keteraturan dalam kehidupan mereka. Sebagian lagi berpendapat agama diperlukan karena kebodohan. Apabila rasa takut telah dapat dihilangkan, keteraturan telah dirasakan, masyarakat atau manusia tidak lagi terkekang dalam kebodohan sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka menurut agama tidak akan terpengaruh atau diperlukan lagi
Dalam pandangan ahli psikolog, agama dipandangan sebagai dorongan-dorongan antara apa yang ada di dalam diri individu dan interaksi dengan lingkingan diluar dirinya
Freud, memandang agama sebagai sesuatu yang berasal dari ketidak mampuan manusia menghadapi kekuatan alam diluar dirinya dan juga kekuatan instin dari dalam diri. Agama ada pada tingkat perkembangan manusia pertama, disaat manusia belum mampu menggunakan akal untuk mengurusi kekuatan yang ada di luar dirinya dan didalam diri dan harus menghadapi atau mengatur dengan bantuan kekuatan lain yang efektif
Carl Gustav Jung berpendapat bahwa hakekat dari pengalaman keagamaan adalah ketundukan pada kekuatan yang lebih tinggi dari pada kekuatan kita sendiri. Agama menurut Jung menahan dan mengontrol subyek manusia yang selalu menjadi korban dari pencipatanya.
Agama dalam pandangan sosiolog dianggap sebagai suatu fenomena sosial dengan melihat kelembagaan suatu agama dan prilaku para pemeluk agama. Para sosiolog berpendapat bahwa agama adalah suatu kesatuan sistem kepercayaan dan pengalaman terhadap sesuatu sakral, yaitu yang lain dari pada yang lain


Adapun menurut pembagiannya, aspek-aspek agama terbagi menjadi empat aspek yaitu :
1. Aspek kredial, yaitu mendokrin yang di yakini, meyakinkan seseorang untuk meyakini suatu agama

2. Aspek Ritual, yaitu tata cara berhubungan dengan Allah, bagaimana kira dapat berinteraksi dengan Tuhan semesta alam, dan bagaiman kita dapat selalu ada dalam lindungannya.

3. Aspek moral, yaitu aspek agama yang meliputi tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita seharusnya berpakaian, berjalan, dan lain sebagainya

4. Aspek sosial, yaitu sebagaimana cara kita berinteraksi dan bersosialisasi kepada manyarakat dan orang-orang sekitar kita, etika-etika apa saja yang harus diterapkan.

3.2 Macam Agama dan Kedudukan Agama Islam


Pada dasarnya Agama itu ada dua jenis, yaitu :
a. Agam wahyu

b. Agama Budaya

A. Agama wahyu ialah ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rosul-Nya, yaitu Islam. Agama wahyu ini biasa disebut dengan agama sam’i atau samawi, dan wahyu itu tidak langsung diturunkan kepada masyarakat, wahyu datang nya dari sang pencipta yaitu Allah, kemudian wahyu-wahyu itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat, dan penunjukan seorang manusia menjadi utusan adalah bersifat gaib, karena wahyu yang disampaikannya pun bersifat gaib


Adapun ciri-ciri Agama Wahyu (langit) :
1) Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya
3) Memiliki kitab suci yang bersih dari campu tangan manusia
4) Ajaran serba tetap, walaupun tafsirannya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia
5) Konsep ketuhanan adalah : monotheisme muthlak (tauhid)
6) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.
B. Agama Budaya, adalah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran atau persamaan manusia secara akumulatif. Adapun ciri-ciri agama budaya itu, ialah :
1) Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul Allah)
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada, akan mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya
4) Ajaran dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran masyarakat (penganutnya)
5) Konsep kebutuhanya : dinamisme, animisme, potitheisme, dan paling tinggi ialah monotheisme nisbi
6) Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan



3.3 Makna Kata Islam dan Syariat Islam
3.3.1 Makna Kata Islam


Kata “Islam” berasal dari kata “Salama atau Salima” yang berarti : “Berserah diri, Menerima, Damai, Selamat dan Sejahtera”. Diantara semua makna yang terkandung padanya memiliki korelasi antara satu dengan yang lainnya, berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan dan menerima segala yang diperintahkan maupun yang dilarang maka seorang hamba akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan damai karena ia tidak rakus akan dunia maupun pandangan-pandangan piciknya sehingga ia tergolong orang yang selamat dan akan meraih kesejahteraan di dunia maupun di akherat
Islam adalah suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan kepada umat manusia dengan wahyu melalui perantara Nabi Muhammad SAW
Arti kata ISLAM menurut bahasa adalah :
1. Memasuki kedamaian dan menciptakan rasa damai dalam kehidupan diri pribadi dan masyarakat
2. Memperoleh keselamatan atau terbebas dari bencana, baik bencana hidup di dunia maupun bencana hidup diakhirat
3. Berserah diri untuk tunduk patuh terhadap aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT suka atau tidak suka
Sedangkan menurut istilah Islam adalah suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah kepada manusia melalui risalah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad yang menjadikan Islam adalah nama dari suatu agama yang hanya berlaku ekslusif untuk agama yang dianut oleh penganutnya
Pendapat lain mengatakan bahwa. Arti yang sebenarnya dari Islam adalah penerimaan dari suatupandangan atau suatu keadaan yang mula-mula ditolak atau tidak diterima.
Di dalam Al-Qur'an, Islam, seringkali diartikan kerelaan dari seseorang untuk menjalankan perintah Tuhan dan mengikutinya.
Arti kata Islam yang baru erat hubungannya dengan yang mula-mula, sebab Muhammad telah memperlihatkan bahwa ajaran-ajarannya terdiri dari ajaran-ajaran seluruh Nabi-nabi dan seluruh perintah Tuhan.


3.2.2. Syariat Islam

Syariah menurut bahasa berarti jalan, sedangkan menurut istilah adalah sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam
Syariah islam adalah hukum atau aturan dalam agama islam yang mengatur seluruh tingkah laku dan akhlaq umat muslim, serta membantu dalam permasalahan kehidupan, pertentangan dan ketidak selarasan hidup syariah islam lah yang menjadi solusi, syariah merupakan panduan menyeluruh dan sempurna untuk seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan di dunia. Dengan demikian, syariah mengatur semua aspek kehidupan manusia agar seseorang muslim dapat melaksanakan ajaran islam secara utuh. Utuh disini, tidak berarti semuanya aspek kehidupan diatur oleh syariah secara detail, sebab hanya hanya masalah ibadah yang di atur secara ketat. Selain permasalahan tentang ibadah, yaitu hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan sosial dan muamalah, syariah memberikan landasan hukum yang dapat mengarahkan manusia, walaupun demikian secara operasional urusan muamalah dan sosial antar manusia diserahkan kepada manusia itu sendiri, tapi prinsip-prinsip yang mendasari hal itu adalah syariah sehingga aspek-aspek kehidupan dapat terwujud islami.
Syariah merupakan aspek norma atau hukum – hukum dalam ajaran islam, yang kedudukannya tidak lepas dari aqidah islam itu sendiri. oleh karena itu, isi dari syariah islam merupakan aturan-aturan yang merujuk pada kandungan al-qur’an dan sunnah.
Syariah Islam diturunkan oleh Allah kepada manusia sebagai pedoman yang memberikan bimbingan dan mengarahan kepada manusia agar mereka dapat menjalani tugas hidupnya di dunia dengan benar sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu syariah berfungsi sebagai :
1. Menunjukan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan manusia sebagai hamba Allah
Syariah adalah aturan-aturan Allah yang berisi perintah Allah untuk ditaati dan dilaksanakan, serta aturan-aturan yang berisi larangan agar dihindari dan dijauhi. Ketaatan terhadap aturan tersebut menunjukan ketundukan manusia terhadap Allah dan penghambaan manusia kepada-Nya. Penghambaan secara menyeluruh atau total dan utuh merupakan tujuan dari penciptaan manusia di muka bumi
2. Menunjukan dan mengarahkan manusia pada pencapaian tujuan sebagai khalifah Allah
Penyembahan dan penyembahan secara utuh dan totah hanya kepada Allah membebaskan manusia dari keterikatan dan ketundukan kepada makhluk. Manusia akan bebas bertindak dalam kaitan dengan makhluk lain, tidak diperbudak atau memperbudak makhluk lainnya. Hal ini menunjukan bahwa manusia dapat berperan sebagai khalifah Allah di muka bumi yang melaksanakan dan membumikan sifat-sifat Allah dalam batas-batas kemanusiaan
Aturan-aturan syariah akan memberikan batasan yang jelas dari kebebasan yang dimiliki manusia. Dengan demikian, kekhalifahan manusia diatur dalam tatanan pencapaian kesejahteraan lahir batin manusia dan terhindar dari kesesatan
3. Membawa manusia pada kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat
syariah islam mengarahkan manusia pada jalan hanya harus ditempuhnya atau menghindarkannya. Manusia dapat mencapai tujuannya yang hakiki. Dengan syariah, manusia dapat memilah dan memilih jala yang akan ditempuhnya sesuai dengan kebebasan sehingga apapun akibatnya akan dipertanggung jawabnya sendiri di hadapan Allah
dengan demikian, syariah menunjukan jalan menuju tercapainya kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai hakikat tujuan manusia.
Terkait dengan susunan tertib Syariat, Al-quran surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan RasulNya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain.
Yang disebut syariah islam, ialah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah SWT seperti yang dirumuskan dalam Al-qur’an surat asy-syura :13, al-maidah :49 dan jatsiah :18.
13. Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
18. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui
3.4 Peranan Agama Islam
Pada masa Orde Baru, sejak tahun 1966 pendidikan agama merupakan mata pelajaran pokok disekolah dasar maupun perguruan tinggi negeri, dan ikut dipertimbangkan dalam penentuan kenaikan kelas, sesuai dengan Tap MPRS No.XXVII/ MPRS/ 1966. Dalam Ketetapan MPR berikutnya, tentang GBHN Tahun 1973, 1983, 1988 pendidikan agama juga semakin mendapatkan perhatian, dengan dimasukkannya kedalam kurikulum disekolah mulai dari SD sampai Universitas Negeri. Didalam UU No.2/1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 39 ayat 2 ditetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan agama.
Adapun peranan agama islam dalam masyarakat diantaranya :
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Penanaman Nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
c. Penyesuaian Mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan masyarakat dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata, dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.
g. Penyaluran,yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dalam bidang Agama Islam, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain
Agama memasuki pikiran manusia dimulai dalam bidang mistis, yaitu kebutuhan manusia dalam hubungannya dengan hal-hal yang bersifat gaib yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini manusia meyakini adanya dewa-dewa yang mempengaruhi kehidupannya. Selanjutnya manusia membutuhkan simbolisasi dari kepercayaan yang memiliki arti bagi kehidupan manusia sehari-hari dimana sang dewa berada pada dunianya yang jauh
Kefitrian agama bagi manusia menunjukan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama karena agama merupakan kebutuhan hidupnya. William James menyatakan bahwa selama manusia masih memiliki naluri cemas dan mengharap, selama itu pula ia beragama. Perasaan takut dan mengharap merupakan salah satu faktor pendorong manusia untuk beragama.
3.5 Pendapat Cendikiawan Barat Tentang Islam
a. Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama.
b. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam” menulis, ”Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis, memiliki pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantara hasil karya besar dan amat penting sejarah manusia. Di akhir abad ketujuh Islam mampu merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau di laut Mediterania, kemudian masuk pula ke India dan Cina. Saat ini Islam telah memberikan pengaruhnya yang luas dalam peradaban dunia serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan perjuangan Muhammad saaw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk diantara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakan bukti terbaik yang menunjukkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”
c. George Sarton (dosen Universitas Harvard) :“Sesungguhnya Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat sekaligus paling indah dibanding agama-agama lain. Namun kaum muslimin sendirilah yang menjauhkan dari hakekat yang di bawa Islam” Lanjutnya lagi : “ Kalau kita melihat Islam dari perbuatan kaum muslimin, sudah tentu kita tidak akan melihat bahwa agama islam itu utuh”.
d. Penulis besar dan sejarawan Inggris terkenal Bernard Shaw mengatakan :“Islam telah menyerukan pada kebebasan (demokrasi), persaudaraan, persamaan dan sudah menggariskan berbagai sarana dan merealisasikannya, sudah menyusun pola kebenaran, keadilan dan toleransi. Ia menyerukan kerjasama dalam kebenaran, kebaikan dan perbaikan. Semuanya harus dilakukan di bawah ayoman kasih sayang, keikhlasan dan kedamaian”.
e. Sejarawan Inggris tersohor, Arnold Toynbee berkata :“ Risalah Islam bukan hanya diperuntukkan bagi negeri Arab saja, tetapi untuk seluruh dunia, karena memang tidak ada Tuhan lebih dari satu, begitu pula tidak mungkin ada agama lebih dari satu yang kafah (sempurna) bagi seluruh umat manusia.”
f. Lords Hideli menyatakan :“ Kalau Inggris menyusun suatu panitia yang terdiri dari para ilmuwan dan cendekiawan, untuk memiliki agama yang paling baik untuk dijadikan agama dunia seluruhnya, tentu mereka akan sepakat memilih Islam.”
g. Comte Henry de Castri dari Perancis salah satu pejabat tinggi perancis di Aljazair : “Sesungguhnya kaum muslimin itu memiliki ciri khusus, yaitu suka pada perdamaian, senang pada kebebasan berpikir dalam pergaulan dan menerima kenyataan tentang adanya perbedaan pendapat. Itulah yang membuat kami yakin dengan keterangan Robinson, bahwa pengikut Muhammad itu sajalah yang mampu mempertemukan antara perangai yang baik dan cinta dalam menyebarkan agamanya. Justru rasa cinta itulah yang mendorong bangsa Arab dalam perjalanan penaklukannya, lalu menyebarkan Al-Qur’an ke berbagai penjuru mengikuti jejak pasukannya yang tak terkalahkan itu. Sepanjang perjalanannya itu mereka tidak meninggalkan kesan buruk, kecuali yang tidak bisa dihindari, seperti dalam peperangan, dan lain-lain. Mereka tidak pernah membunuh satu orangpun karena tidak mau masuk Islam.”
h. R.F Burlemi mengatakan :“Dalam Islam tidak ada rintangan karena warna kulit si Muslim. Tidak peduli apakah orang mukmin itu berukulit putih, hitam atau berkulit kuning, semuanya akan dilakukan atas dasar persamaan.”
i. Dr. Izeko Insayato menyatakan : “Sesungguhnya syari’at Islam dalam banyak penelitiannya mengungguli perundang-undangan Eropa, mala dialah yang memberi kepada dunia perundang-undangan yang paling kuat dan kukuh.”
j. Sejarawan dan orientalis dari Perancis, Ernest menyatakan :“Sesungguhnya bangsa barat tidak lama lagi akan mengenal apa itu Islam dan akan mengakui bahwa di sana terdapat bangsa-bangsa yang lebih beradab dari mereka, dan dengan demikian tidak heran jika mereka banyak belajar dari orang-orang Timur dalam penciptaan dan adat istiadat.”
k. Pastor Isaaq Tiles, seorang agamawan kelahiran Bordeauz (1810-1897) Islam datang menciptakan kebahagiaan dan peradaban, Kami wajib memahami bahwa akhlak Islam lebih luhur dari akhlak Nasrani.”
l. Monsieur Deitet Vannan (1823-1879), “Sesungguhnya AL-Quran yang dibawa Muhammad itu telah mencatat adanya Kitab-kitab Suci yang lain, dan ia merupakan satu-satunya Kitab yang menyeru kepada orang untuk bersikap lemah lembut dan baik hati.Telah mengadu kepada Rasullulah Muhammad, salah seorang dari Bani Salim bin Auf yang bernama Al-Husein: “Ya Rasulullah saya mempunyai orang-tua yang msih beragama Masehi dan keduanya enggan masuk agama Allah. Saya akan bermaksud memaksa keduanya. ” Rasulullah Muhammad menjawab, “Tidak ada paksaan dalam menganut agama, seperti yang tercantum dalam surat Al-Kafirun (6): Untukmu agamamu, dan untukku agamaku, dan seperti yang tercantum dalam surat An-Ankabut (46): Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang lebih baik.”















BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Agama islam adalah agama yang agung dan sempurna, agama islam termasuk agama sam’i yaitu agama yang turun dari langit, agama wahyu yang diturunkan kepada nabi-Nya, memiliki kitab suci yang tidak tercampur tangan manusia, ajaran yang tetap (tidak berubah-ubah) dan bersifat universal
Kedudukan Islam dalam kehidupan sangat lah penting, dari etika-etika dalam sehari-hari maupun ibadah. Kitab suci Al-qur’an lah yang menjadi pedoman dalam berperannya Islam, disana banyak dijelaskan mengenai syariat-syariat islam dan lain sebagainya.
Populeritas islam didunia sangat tinggi, tidak hanya orang arab itu sendiri yang sudah mengenal islam, namun di wilayah asia juga sudah tersebar luas penganut ajaran islam. Tak hanya itu bahkan di wilayah Eropa pun tak kalah banyak nya Selama 20 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di dunia telah meningkat secara perlahan. Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Muslim dunia adalah 500 juta; sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar. Kini, setiap empat orang salah satunya adalah Muslim. Bukanlah mustahil bahwa jumlah penduduk Muslim akan terus bertambah dan Islam akan menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara Muslim, tapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus meningkat, suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Serangan ini, yang dikutuk oleh setiap orang, terutama umat Muslim, tiba-tiba saja telah mengarahkan perhatian orang (khususnya warga Amerika) kepada Islam. Orang di Barat berbicara banyak tentang agama macam apakah Islam itu, apa yang dikatakan Al Qur'an, kewajiban apakah yang harus dilaksanakan sebagai seorang Muslim, dan bagaimana kaum Muslim dituntut melaksanakan urusan dalam kehidupannya. Ketertarikan ini secara alamiah telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam. Demikianlah, perkiraan yang umum terdengar pasca peristiwa 11 September 2001 bahwa "serangan ini akan mengubah alur sejarah dunia", dalam beberapa hal, telah mulai nampak kebenarannya. Proses kembali kepada nilai-nilai agama dan spiritual, yang dialami dunia sejak lama, telah menjadi keberpalingan kepada Islam.

4.2 Penutup
Demikianlah makalah ini di buat guna sebagai bahan bacaan yang bermanfaat.
Segala macam kekurangan ada pada diri kami yang mungkin lalai dalam mengerjakan makalah ini, adapun kelebihan yang tampak adalah datangnya dari Allah, karena Dia lah yang Maha Sempurna. Bila ada kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini, kami terima sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi




Daftar Pustaka
• Drs. H. Abu Ahmad dan Drs. Noor Salimi, 2004, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara
• Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd, 2011, Pendidikan Agama Islam, Bandung : CV. Maulana Media Grafika
• Lulu, (2010). Arti Kata Islam dan Shalom [Online] Hhttp://luluvikar.wordpress.com/2010/01/23/arti-kata-%E2%80%9Cislam-dan-shalom%E2%80%9D/ [23H januari 2010]
• Prof. Wilson & Muhammad Jawad Chirri Alih Bahasa: H.M. Ridho Umar Baridwan, Bandung : S.H. P.T. Alma'arif,Cetakan Kelima, 1981
• Harun, Yahya. (2005). Islam: Agama yang Berkembang Paling Pesat
di Eropa [Online]. Tersedia: Hhttp://www.harunyahya.com/indo/artikel/067.htm
• Liffam. (2008). HNabi Muhammad Dalam Pandangan Cendekiawan BaratH. [Onlibe]. Tersedia: Hhttp://liffham.wordpress.com/2008/01/17/nabi-muhammad-dalam-pandangan-cendekiawan-barat/H [17 januari 2008]
• Meri, Wardana. (2011). Pendapat Cendekiawan dan Filosof Barat Tentang Islam | Islam itu Indah. [Online] tersedia: Hhttp://meriwardana.blogspot.com/2011/07/pendapat-cendekiawan-dan-filosof-barat.htmlH [juli 2011]
• Taufiq. (2011). Kekaguman Cendekiawan Dunia pada Muhammad saw . [Online]. tersedia: http://www.islamtag.com/blogs/16613/276/kekaguman-cendekiawan-dunia-pada-muhammad-saw [21 januari 2011]
• Sejathi.(2011) Kedudukan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam [Online]. tersedia: Hhttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108450-kedudukan-dan-fungsi-pendidikan-agama/#ixzz1YHi0PbCL [28H januari 2011]
• Anonim. Syariat Islam. [Online].tersedia:Hhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
• Moh. Rofiqul A’la Addimawie. (2008). HSYARI’AT ISLAM INDONESIA; Antara Realita dan UtopiaH [Online]. tersedia: Hhttp://nusyria.net/index.php?option=com_content&task=view&id=20&Itemid=28H [22 Juli 2008]
• Drs. A. Toto Suryana Af,M.Pd. dkk, 1997, pendidikan agama islam, Bandung: Tiga Mutiara.
• Tim Dosen PAI UPI, 2009, Islam, tuntunan dan pedoman hidup, Bandung:Value Press Bandung

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...